- Back to Home »
- tenaga endogen
Posted by : ahmad
Minggu, 01 September 2013
Tenaga
endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan
perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk
permukaan bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah dulunya
permukaan bumi rata (datar) tetapi akibat tenaga endogen ini berubah
menjadi gunung, bukit atau pegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi
turun menjadikan adanya lembah atau jurang. Secara umum tenaga endogen
dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme atau
gempa bumi.
Tektonisme
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang menyebabkan
perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal. Tenaga
tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan
gerak naik dan turun lapisan kulit bumi. Gerak itu meliputi gerak
orogenetik dan gerak epirogenetik. (orogenesa dan epiro genesa). Gerak
orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan retakan
disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang
sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat. Lipatan, yaitu
gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam
waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau
melipat, kerutan atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi pegunungan.
Punggung lipatan dinamakan antliklinal, daerah lembah (sinklinal) yang
sangat luas dinamakan geosinklinal, ada beberapa lipatan, yaitu lipatan
tegak miring, rebah, menggantung, isoklin dan kelopak. Perhatikan
gambar:
Pehatikan gambar!
a. lipatan tegak d. lipatan menggantung b. lipatan miring e. lipatan isoklin c. lipatan rebah f. lipatan kelopak
Patahan
yaitu gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung yang
dalam waktu yang sangat cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi
retak atau patah. Bagian muka bumi yang mengalami patahan seperti graben
dan horst. Horst adalah tanah naik, terjadi bila terjadi pengangkatan.
Graben adalah tanah turun, terjadi bila blok batuan mengalami penurunan.
Pehatikan gambar!
b.Gerak epirogenetic yaitu gerak yang dapat menimbulkan permukaan bumi seolah turun atau naik, disebabkan karena gerakan di bumi yang lambat dan meliputi daerah yang luas gerak epirogenetik di bedakan menjadi dua, yaitu gerak epiro genetic positif dan gerak epiro genetic negatif. 1.Gerak epirogenetic positif adalah gerakan permukaan bumi turun dan seolah olah permukaan air laut naik. Contoh, turunya pulau-pulau di kawasan Indonesia timur (Kepulauan Maluku dan kepulauan Benda. 2.Gerak epirogenetic negatif adalah gerakan permukaan bumi seolah-olah permukaan bumi naik dan seolah olah permukaan air turun. Contoh, naiknya dataran tinggi Colorado. Gejala Vulkanisme. Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi.Magma dapat berbentuk gas padat dan cair. Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam dinamakan intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Sampai di sini apakah anda dapat memahami. kalau anda sudah memahami mari ikuti penjelasan berikutnya! 1.1.Intrusi magma Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu: a) Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut. b) Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi. c) Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela lipatan (korok). d) Diaterma adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang. 1.2.Ekstrusi magma Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi . Ekstrusi magma dapat di bedakan Menjadi: a) Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentukKerucut gunung api. b). Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri. c) Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas. Perhatikan gambar berikut ini!
Gunung
dan pegunungan terbentuk karena adanya tenaga endogen. Apabila suatu
tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma maka
terbentuklah gunung berapi. Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu: a.Gunungapi strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung api kerucut. Letusan
pada gunung api kerucut termasuk letusan kecil.letusan dapat berupa
lelehan batuan yang panas dan cair. Seringnya terjadi lelehan
menyebabkan lereng gunung berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung api ini
disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di Sumatera,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.
b.Gunung api maar. Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis
gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar tidak
banyak. gunung berapi ini terbentuk karena ada letusan besar yang
membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar
memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya
Klakah. c.Gunung api perisai Di Indonesia tidak ada gunung yang
berbentuk perisai. Gunung api perisai contohnya Maona Loa Hawaii,
Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi karena magma cair keluar
dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk
menjadi sangat landai.
Pada
umumnya bentuk gunung berapi di Indonesia adalah strato (kerucut).
Material yang dikeluarkan oleh gunung api tersebut, antara lain:
1)Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu. 2)Lava
dan lahar, berupa material cair. 3)Eksalasi (gas) berupa nitrogen
belerang dan gas asam. Ciri ciri gunung api yang akan meletus, antara
lain: 1.Suhu di sekitar gunung naik. 2.Mata air mejadi kering 3.Sering
mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran (gempa)
4.Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan 5.Binatang di sekitar gunung
bermigrasi. Peristiwa vulkanik yang terdapat pada gunung berapi setelah
meletus (post vulkanik), antara lain: 1.terdapatnya sumber gas H2 S,
H2O,dan CO2. 2.Sumber air panas atau geiser. Danau vulkanik Setelah
gunung merapi meletus atas kepundannya yang kedap air dapat menampung
air dan membetuk danau. Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk
akibat letusan gunung yang kuat sehingga menghancurkan bagian puncaknya,
kemudian membentuk sebuah cekungan besar, cekungan menampung air dan
membentuk danau. Contoh danau vulkanik, antara lain: danau di pucak
gunung lokondi Sulawesi Utara dan Danau Kalimutu di Flores.
Manfaat
dan kerugian vulkanisme: 1.Objek wisata berupa kawah (Kawah gunung
Bromo ), sumber air panas yang memancar (Yellowstone di Amerika Serikat,
dan Pelabuhan Ratu di Cisolok), sumber air mineral (Maribaya di Jawa
Barat dan Baturaden di Jawa Tengah) 2.Sumber energi panas bumi misalnya
di kamojang, Jawa Barat.
3.Tanah
subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian. Kerugian
yang kita alami terutama adalah berupa jiwa dan harta benda, karena:
1.Gempa Bumi yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.
2.Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar. 3.Tebaran abu yang sangat
tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan mengotori sarana yang ada.
GEMPA
BUMI (SEISME) Gempa Bumi (Seisme), adalah pergeseran lapisan batuan
yang menyebabkan terjadinya getaran yang hebat. Gempa bumi pada umumnya
dapat merusak permukaan bumi. BERDASAR PENYEBABNYA Gempa Tektonik (gempa
dislokasi) Terjadi karena pergeseran letak lapisan kulit bumi (gempa
dislokasi). Gempa ini sering menimbulkan bencana yang cukup besar,
karena efeknya pada wilayah yang cukup luas. Gempa Vulkanis (gempa
gunung berapi), Terjadi bersamaan dengan meletusnya gunung berapi atau
dapat juga terjadinya sebelum atau sesudahnya. Gempa ini terasa di
sekitar gunung berapi yang sedang dalam proses vulkanisme. Gempa
runtuhan Terjadi pada saat terjadinya runtuhan tanah dalam volumen yang
cukup besar seperti longsoran dan gempa ini pada sifatnya merupakan
gempa lemah dan hanya terasa pada radius kecil lokasi reruntuhan
terjadi. ISTILAH DALAM GEMPA BUMI Hyposentrum, berasal dari kata hypo
berarti bawah, sentrum berarti pusat, jadi hyposentrum merupakan pusat
asal mulanya getaran gempa yang terdapat di bawah permukaan bumi,
terdapat dua macam getaran dalam hyposentrum yakni Gelombang Logitudinal
(gelombang Primer) dan Gelombang Transversal (Gelombang Sekunder)
Episentrum Tempat dipermukaan bumi yang terdekan dengan hyposentrum
(biasa disebut juga pusat gempa di permukaan bumi) Macroseisme Wilayah
Episentrum yang paling hebat menderita kerusakan Microseisme Getaran
kulit bumi yang amat halus. Getarannya tidak terasa kecuali oleh
seismograf (alat pencatat getaran gempa). Pleistoseista Daerah yang
dibatasi oleh Isoseista yang berada di sekitar episentrum yang paling
banyak mendapat kerusakan. Plestoseista dapatjuga diartikan sebagai
garis khayal yang membatasi tempat yang episentrumnya mengalami
kerusakan paling hebat akibat gempa. Isoseista Garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang sama keras getaran gempanya. Homoseista
Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang pada saat yang
sama mengalami getaran gempanya. ALAT PENGUKUR GEMPA Seismograf adalah
alat pengukur dan pencatat getaran gempa bumi, seismograf berasal dari
kata seismos yang berarti getaran gempa dan graphein yang berarti
menulis atau mencatat. Seismograf ada berbagai macam, Seismograf
horizontal Merupakan alat pencatat getaran gempa yang mencatat gempa
bumi arah mendatar Seismograf vertikal Merupakan alat pencatat getaran
gempa yang mencatat getaran gempa arah tegak. Peletakan seismograf harus
diletakkan pada tempat yang stabil agar tidak mengalami gangguan lokal
(misalkan pergeseran alat secara tidak sengaja karena tersentuh atau
tergeser oleh manusia). Selain hal tersebut pencatat waktu sangat
diperlukan untuk menentukan waktunya terjadi gempa dan dengan
menggunakan dua jenis seismograf bisa diketahui letak episentrum gempa.