Archive for September 2013
tenaga endogen
Tenaga
endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan
perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk
permukaan bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah dulunya
permukaan bumi rata (datar) tetapi akibat tenaga endogen ini berubah
menjadi gunung, bukit atau pegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi
turun menjadikan adanya lembah atau jurang. Secara umum tenaga endogen
dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme atau
gempa bumi.
Tektonisme
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang menyebabkan
perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal. Tenaga
tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan
gerak naik dan turun lapisan kulit bumi. Gerak itu meliputi gerak
orogenetik dan gerak epirogenetik. (orogenesa dan epiro genesa). Gerak
orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan retakan
disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang
sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat. Lipatan, yaitu
gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam
waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau
melipat, kerutan atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi pegunungan.
Punggung lipatan dinamakan antliklinal, daerah lembah (sinklinal) yang
sangat luas dinamakan geosinklinal, ada beberapa lipatan, yaitu lipatan
tegak miring, rebah, menggantung, isoklin dan kelopak. Perhatikan
gambar:
Pehatikan gambar!
a. lipatan tegak d. lipatan menggantung b. lipatan miring e. lipatan isoklin c. lipatan rebah f. lipatan kelopak
Patahan
yaitu gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung yang
dalam waktu yang sangat cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi
retak atau patah. Bagian muka bumi yang mengalami patahan seperti graben
dan horst. Horst adalah tanah naik, terjadi bila terjadi pengangkatan.
Graben adalah tanah turun, terjadi bila blok batuan mengalami penurunan.
Pehatikan gambar!
b.Gerak epirogenetic yaitu gerak yang dapat menimbulkan permukaan bumi seolah turun atau naik, disebabkan karena gerakan di bumi yang lambat dan meliputi daerah yang luas gerak epirogenetik di bedakan menjadi dua, yaitu gerak epiro genetic positif dan gerak epiro genetic negatif. 1.Gerak epirogenetic positif adalah gerakan permukaan bumi turun dan seolah olah permukaan air laut naik. Contoh, turunya pulau-pulau di kawasan Indonesia timur (Kepulauan Maluku dan kepulauan Benda. 2.Gerak epirogenetic negatif adalah gerakan permukaan bumi seolah-olah permukaan bumi naik dan seolah olah permukaan air turun. Contoh, naiknya dataran tinggi Colorado. Gejala Vulkanisme. Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi.Magma dapat berbentuk gas padat dan cair. Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam dinamakan intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Sampai di sini apakah anda dapat memahami. kalau anda sudah memahami mari ikuti penjelasan berikutnya! 1.1.Intrusi magma Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu: a) Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut. b) Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi. c) Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela lipatan (korok). d) Diaterma adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang. 1.2.Ekstrusi magma Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi . Ekstrusi magma dapat di bedakan Menjadi: a) Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentukKerucut gunung api. b). Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri. c) Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas. Perhatikan gambar berikut ini!
Gunung
dan pegunungan terbentuk karena adanya tenaga endogen. Apabila suatu
tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma maka
terbentuklah gunung berapi. Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu: a.Gunungapi strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung api kerucut. Letusan
pada gunung api kerucut termasuk letusan kecil.letusan dapat berupa
lelehan batuan yang panas dan cair. Seringnya terjadi lelehan
menyebabkan lereng gunung berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung api ini
disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di Sumatera,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.
b.Gunung api maar. Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis
gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar tidak
banyak. gunung berapi ini terbentuk karena ada letusan besar yang
membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar
memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya
Klakah. c.Gunung api perisai Di Indonesia tidak ada gunung yang
berbentuk perisai. Gunung api perisai contohnya Maona Loa Hawaii,
Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi karena magma cair keluar
dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk
menjadi sangat landai.
Pada
umumnya bentuk gunung berapi di Indonesia adalah strato (kerucut).
Material yang dikeluarkan oleh gunung api tersebut, antara lain:
1)Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu. 2)Lava
dan lahar, berupa material cair. 3)Eksalasi (gas) berupa nitrogen
belerang dan gas asam. Ciri ciri gunung api yang akan meletus, antara
lain: 1.Suhu di sekitar gunung naik. 2.Mata air mejadi kering 3.Sering
mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran (gempa)
4.Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan 5.Binatang di sekitar gunung
bermigrasi. Peristiwa vulkanik yang terdapat pada gunung berapi setelah
meletus (post vulkanik), antara lain: 1.terdapatnya sumber gas H2 S,
H2O,dan CO2. 2.Sumber air panas atau geiser. Danau vulkanik Setelah
gunung merapi meletus atas kepundannya yang kedap air dapat menampung
air dan membetuk danau. Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk
akibat letusan gunung yang kuat sehingga menghancurkan bagian puncaknya,
kemudian membentuk sebuah cekungan besar, cekungan menampung air dan
membentuk danau. Contoh danau vulkanik, antara lain: danau di pucak
gunung lokondi Sulawesi Utara dan Danau Kalimutu di Flores.
Manfaat
dan kerugian vulkanisme: 1.Objek wisata berupa kawah (Kawah gunung
Bromo ), sumber air panas yang memancar (Yellowstone di Amerika Serikat,
dan Pelabuhan Ratu di Cisolok), sumber air mineral (Maribaya di Jawa
Barat dan Baturaden di Jawa Tengah) 2.Sumber energi panas bumi misalnya
di kamojang, Jawa Barat.
3.Tanah
subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian. Kerugian
yang kita alami terutama adalah berupa jiwa dan harta benda, karena:
1.Gempa Bumi yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.
2.Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar. 3.Tebaran abu yang sangat
tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan mengotori sarana yang ada.
GEMPA
BUMI (SEISME) Gempa Bumi (Seisme), adalah pergeseran lapisan batuan
yang menyebabkan terjadinya getaran yang hebat. Gempa bumi pada umumnya
dapat merusak permukaan bumi. BERDASAR PENYEBABNYA Gempa Tektonik (gempa
dislokasi) Terjadi karena pergeseran letak lapisan kulit bumi (gempa
dislokasi). Gempa ini sering menimbulkan bencana yang cukup besar,
karena efeknya pada wilayah yang cukup luas. Gempa Vulkanis (gempa
gunung berapi), Terjadi bersamaan dengan meletusnya gunung berapi atau
dapat juga terjadinya sebelum atau sesudahnya. Gempa ini terasa di
sekitar gunung berapi yang sedang dalam proses vulkanisme. Gempa
runtuhan Terjadi pada saat terjadinya runtuhan tanah dalam volumen yang
cukup besar seperti longsoran dan gempa ini pada sifatnya merupakan
gempa lemah dan hanya terasa pada radius kecil lokasi reruntuhan
terjadi. ISTILAH DALAM GEMPA BUMI Hyposentrum, berasal dari kata hypo
berarti bawah, sentrum berarti pusat, jadi hyposentrum merupakan pusat
asal mulanya getaran gempa yang terdapat di bawah permukaan bumi,
terdapat dua macam getaran dalam hyposentrum yakni Gelombang Logitudinal
(gelombang Primer) dan Gelombang Transversal (Gelombang Sekunder)
Episentrum Tempat dipermukaan bumi yang terdekan dengan hyposentrum
(biasa disebut juga pusat gempa di permukaan bumi) Macroseisme Wilayah
Episentrum yang paling hebat menderita kerusakan Microseisme Getaran
kulit bumi yang amat halus. Getarannya tidak terasa kecuali oleh
seismograf (alat pencatat getaran gempa). Pleistoseista Daerah yang
dibatasi oleh Isoseista yang berada di sekitar episentrum yang paling
banyak mendapat kerusakan. Plestoseista dapatjuga diartikan sebagai
garis khayal yang membatasi tempat yang episentrumnya mengalami
kerusakan paling hebat akibat gempa. Isoseista Garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang sama keras getaran gempanya. Homoseista
Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang pada saat yang
sama mengalami getaran gempanya. ALAT PENGUKUR GEMPA Seismograf adalah
alat pengukur dan pencatat getaran gempa bumi, seismograf berasal dari
kata seismos yang berarti getaran gempa dan graphein yang berarti
menulis atau mencatat. Seismograf ada berbagai macam, Seismograf
horizontal Merupakan alat pencatat getaran gempa yang mencatat gempa
bumi arah mendatar Seismograf vertikal Merupakan alat pencatat getaran
gempa yang mencatat getaran gempa arah tegak. Peletakan seismograf harus
diletakkan pada tempat yang stabil agar tidak mengalami gangguan lokal
(misalkan pergeseran alat secara tidak sengaja karena tersentuh atau
tergeser oleh manusia). Selain hal tersebut pencatat waktu sangat
diperlukan untuk menentukan waktunya terjadi gempa dan dengan
menggunakan dua jenis seismograf bisa diketahui letak episentrum gempa.
Tenaga eksogen
Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen adalah merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau tebing yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi.
Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu:
- Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin.
- Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser, dan sebagainya.
- Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.
Di permukaan laut, bagian litosfer yang muncul akan mengalami penggerusan oleh tenaga eksogen yaitu dengan jalan pelapukan, pengikisan dan pengangkutan, serta sedimentasi. Misalnya di permukaan laut muncul bukit hasil aktivitas tektonisme atau vulkanisme.
Mula-mula bukit dihancurkannya melalui tenaga pelapukan, kemudian
puing-puing yang telah hancur diangkut oleh tenaga air, angin, gletser atau dengan hanya gravitasi Bumi.
Hasil pengangkutan itu kemudian diendapkan, ditimbun di bagian lain
yang akhirnya membentuk timbunan atau hamparan bantuan hancur dari yang
kasar sampai yang halus.
Contoh
lain dari tenaga eksogen adalah pengikisan pantai. Setiap saat air laut
menerjang pantai yang akibatnya tanah dan batuannya terkikis dan
terbawa oleh air. Tanah dan batuan yang dibawa air tersebut kemudian
diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi dangkal. Di daerah pegunungan
bisa juga ditemukan sebuah bukit batu yang kian hari semakin kecil
akibat tiupan angin.
Ada pun siklus geologi yang berlangsung sepanjang masa.
teknologi informasi dan komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi, TIK (bahasa Inggris: Information
and Communication Technologies; ICT) adalah payung besar terminologi
yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan
informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan
teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang
berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan
pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala
sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu,
teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang
tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung
pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK
muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik
perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada
pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang
pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK
masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik
jenuhnya.
Sejarah
Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi
sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama yaitu
temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini
kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel
yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti
pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini
merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk
komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920,
terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM
yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang
pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel,
yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik
pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan
miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun
1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957.
Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat
ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK
antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet)
justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya
miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang
angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik,
melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan
mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi 'otak' perangkat keras
komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi
berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan
teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas
maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi
kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal
merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil
konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di
atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi
(content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk
berkembang. Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia inilah
yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh
revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai
pengganti 'otot' manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi
telekomunikasi - komputasi multimedia terjadi melalui implementasi
teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau
setidaknya meningkatkan kemampuan) 'otak' manusia.
Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti
yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta
Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication +
informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu
bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan
pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak
peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia,
termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan
mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi
proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi
pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran
yang tak terkendala waktu dan tempat juga dapat difasilitasi oleh TIK.
Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e,
mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan
sebagainya. Awalan e bermakna electronics yang secara implisit dimaknai
berdasar teknologi elektronika digital. Pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang.
Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi
pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke
satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara. Hal ini
adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi
dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran
radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya feedback yang
seketika. Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau fasilitator
kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan
menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar
bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak
dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan
informasi searah (terlebih jika materi tayangannya adalah materi hasil
rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang
berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed).
Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran
secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun
fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan
teknologi video conference yang dijalankan dengan menggunakan teknologi
Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung
ke jaringan komputer. Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa
peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat
dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.
Buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi yang
memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam
bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat
diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie
sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku
konvensional. Jenis e-book paling sederhana adalah yang sekedar
memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan
oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam
satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau
digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk
(saat ini kapasitas yang tersedia sampai 16 GB). Bentuk yang lebih
kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada
Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi
dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book
menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar,
movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik
misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut
sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh
penyaji.
Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio,
misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua
tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer
(intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi,
dan/atau fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya
berlangsung dengan bantuan jaringan internet sering disebut sebagai
online learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper
SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik.
Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning
adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai
sarana penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi tersebut
tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah satu
bentuk e-learning. Meskipun radio dan televisi pendidikan adalah salah
satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa e-learning
mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet.
Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling
sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan
materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses
sumber belajar yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun
dikehendaki. Bila diperlukan dapat pula disediakan mailing list khusus
untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi.
Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus
yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning
management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet
sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet.
Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik,
pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran
termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi
antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini
memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung
di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta
didik atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili
oleh e-mail, kanal chatting, atau melalui video conference.
sarkofagus
Sarkofagus adalah suatu tempat untuk menyimpan jenazah. Sarkofagus
umumnya dibuat dari batu. Kata "sarkofaus" berasal dari bahasa Yunani
σάρξ (sarx, "daging") dan φαγεῖνειν (phagein,"memakan"), dengan demikian
sarkofagus bermakna "memakan daging".
Sarkofagus sering disimpan di atas tanah oleh karena itu sarkofagus
seringkali diukir, dihias dan dibuat dengan teliti. Beberapa dibuat
untuk dapat berdiri sendiri, sebagai bagian dari sebuah makam atau
beberapa makam sementara beberapa yang lain dimaksudkan untuk disimpan
di ruang bawah tanah. Di Mesir kuno, sarkofagus merupakan lapisan
perlindungan bagi mumi keluarga kerajaan dan kadang-kadang dipahat
dengan alabaster
Sarkofagus - kadang-kadang dari logam atau batu kapur – juga digunakan
oleh orang Romawi kuno sampai datangnya agama Kristen yang mengharuskan
mayat untuk dikubur di dalam tanah.